Catatan Perjalanan Umroh last part - Jeddah Kota Internasional


Jeddah City Tour
Hari kedelapan merupakan hari terakhir di kota mekkah. Setelah melakukan tawaf akhir di ka'bah, Jadwal selanjutnya adalah check out hotel kemudian city tour Jeddah. Sebenarnya hari Ini adalah hari yang kutunggu dalam Hal memuaskan jiwa eksplorer dan belanja ku ;p
Perjalanan Dari mekkah ke Jeddah tidak membutuhkan waktu yang lama karena mobil tinggal masuk ke tol dan menempuh jarak 60-70km. Pemberhentian pertama adalah corniche shopping center atau yang terkenal dengan pasar ballad.



Desert antara Mekkah-Jeddah, Jeddah Border, Pencucian mobil di Jeddah


Sejak aku tiba di Madinah, aku diberitahu bahwa barang-barang di pasar ini jauh lebih bagus daripada yang ada di Madinah atau Makkah, that's why I saved my money to shop in there. In fact, I am bit disappoint.


Pasar Balad, seperti namanya adalah pasar. Ada beberapa toko bernama Indonesia di sana yang menerima rupiah dan biasa melayani pembeli Dari indonesia ; seperti toko Amir, bahkan Ada bakso Indonesia (Bagi warga malang, warung ini not recommended disamping rame, juga rasanya yang so-so, Bagi yang lama di Arab Dan kangen bakso, boleh lah dicoba). Harga Disini, IMHO Lebih murah daripada di Makkah (jika kamu pandai nawar). And thanks God, di toko Amir melayani pembayaran menggunakan kartu dengan minimum payment adalah SR100.


Aku sedikit berharap akan banyak toko cewe yang menjual Baju casual, namun ternyata mayoritas Barang yang dijual Disini adalah jam, dan parfum. Ada Giordano namun harganya so-so dengan yang di Indonesia dengan model yang humm..Bit lame.


Overall, pasar ballad lebih menjual barang2 untuk souvenir dan harganya cukup oke.


Selama disana Aku sedikit berharap akan bisa melihat para wanita Saudi pergi ngemall atau belanja di sini,namun senada dengan banyaknya toko yang melayani barang2 cowo dibanding cewe, I couldn't find any Saudi woman spent their spare time there. Mayoritas adalah pendatang (d.h.i indonesian), bahkan aku melihat banyak cewe Indonesia yang Sudah leaps jilbab di sini. Hmm..I don't know what the motive, yang pasti mereka akhirnya jadi bulan2 an di goda oleh penjual2 di sana. Aku turut prihatin, Meskipun aku belum memakai jilbab, namun I asked at least please show some respect to them, moreover to our self.


Masjid Qisas (atas), Halaman Masjid tempat hukuman Qisas dieksekusi (kanopi tengah)


Setelah Dari sana aku berangkat untuk melihat masjid qisas. Menuju ke Masjid Qisas, aku menemukan fenomena menarik sederetan mobil yang diparkir di semacam ruko yang sedang di cuci. Dicuci seadanya. Sangat kontras dengan di Jawa, di Malang tepatnya dimana air melimpah maka berimbas dari tempat cuci mobilnya yang 'boros' air. Mencuci mobil disana cukup beberapa ember, dan karena mungkin daerah panas dan gurun, orang cenderung malas cuci mobil karena aku lihat jenis-jenis mobil high-end pun tidak terlihat mulus, bersih seperti yang biasa kita lihat di jalan-jalan di pulau jawa.





Masjid Qisas adalah masjid yang digunakan untuk mengeksekusi hukuman mati (pancung) di Arab Saudi. Eksekusi Ini dilakukan setiap hari jumat di hadapan khalayak Ramai. Mungkin bagi orang demokratis seperti qta, hukuman semacam ini sangat kejam Dimana membunuh dibayar dengan pencabutan nyawa, mencongkel mata dibayar dengan pecongkelan mata.  Namun sesuai syariat islam, prinsip dasar dari hukuman ini bukanlah menghilangkan nyawa seseorang namun malah menumbuhkan kehidupan karena hukuman tersebut telah membuat orang takut/berfikir dua Kali sebelum dia melakukan kerjahatan. Efektifitas hukuman Ini bisa di lihat dari minimnya tindak kriminal di Arab.

Sisa "Gerbang" tanda dari dimakamkannya Sayyidinah Hawa (believed)


Setelah dari masjid Qisas, aku beranjak menuju ke makam siti Hawa. Sebenarnya belum Ada bukti otentik bahwa lokasi tersebut adalah makam Dari siti Hawa, bahkan yang tertinggal disana hanya lah sebuah pintu gerbang yang menandai dikuburnya siti Hawa. Pemakaman di belakangnya sendiri saat Ini digunakan sebagai TPU. Siapa pun yang meninggal di Jeddah, bahkan jamaah haji Dari Indonesia bisa dikuburkan di tempat tersebut.


Jeddah sendiri berarti Ibu dalam bahasa Arab. Dinamakan demikian karena di duga ketika Allah menurunkan Hawa ke bumi adalah ke tempat Dimana Kota Jeddah sekarang berada. Sementara Adam diturunkan di India.
Melewati Pemakaman tersebut, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke masjid terapung di laut Merah. Sepanjang perjalanan menuju ke sana, aku bisa sedikit banyak menilai Kota Ini. Kota Jeddah, yang Lebih terkenal sebagai Kota internasional sangat berbeda dengan Mekkah yang dikelilingi Gunung Batu, atau Madinah yang Lebih sepi. Sudah banyak high rise building di Kota Ini.




Bentuk Patung-patung dan Gedung di Jeddah


Meskipun bentuk dari Gedung-Gedung yang aku lewati tersebut lebih ke arah seni yang tidak aku mengerti (in my way to say: awkward). Daerah pelabuhan cenderung semrawut Dan macet, selain itu banyak monument-monument disana yang susah aku pahami bentuknya dari sisi artistic ku yang minimum. Monument di sana cenderung berbentuk abstract mengingat bentuk yang menyerupai manusia dilarang Ada di sana. Bisnis advertising sepertinya Tidak se'semarak di Indonesia yang terlihat Dari monotonya papan reklame (which is sangat sedikit).


Jika di madinah dan mekkah, aku telah banyak melihat banyak mobil mewah. Di jeddah jauh semakin membludak. Mobil jenis merci, BMW, gmc , aston martin,dan suv sporty lainnya adalah common car di sini. Accord, Camry, moreover yaris (kalau di Arab yaris : vios di Indonesia), civic adalah seperti low end car di sini. Bukan brarti tidak ada Mobil lama di Jeddah, namun jika aku boleh berhipotesa, pemilik Mobil lama adalah milik orang2 pendatang bukan warga negara Arab.



Semakin menuju ke arah pantai, terlihat rumah-rumah peristirahatan yang mewah. Fenomena Ini terjadi karena orang Arab cenderung lebih suka berlibur ke arah pantai mengingat minimnya hiburan di sini.


Di Jeddah, terdapat banyak pabrik untuk mendistilasi air laut menjadi air Tawar untuk mensuplly kebutuhan hidup sehari-hari seluruh rakyat Kerajaan Saudi Arabia. Proses pendistilasian air laut di inisiasi pada masa pemerintahan raja Fahd (see betapa banyak peran dia dlm membangun Arab). raja yang konon sangat disegani oleh AS, namun meninggal karena dibunuh oleh keponakannya sendiri.




Masjid Terapung di Laut Merah


Tiba di masjid terapung di pinggir laut merah, aku tidak menemukan laut yang berwarna merah :p. Dinamakan laut merah karena laut tersebut langsung terhubung dengan laut merah yang Ada di mesir. Tiba di sana,qta langsung disambut oleh sate madura, Dan Bakso yang membuatku second guessing sebenarnya aku berada di mana :p


Masjid terapung, sesuai namanya dibangun dengan pondasi menjorok ke arah laut yang membuatnya terlihat mengapung ketika air laut sedang pasang. Selain itu, di pinggir pantai juga banyak burung camar Dan Dara yang sedang mencari makan, satu yang terlintas di otakku; Gimana Kalo di jawa ya? Burung Dara liar pasti langsung di buat nasi Dara penyet :p


Setelah makan siang di masjid terapung, sekarang saatnya aku pulang meninggalkan negeri Arab Ini :)


Honestly, ya ada rasa sedih saat Akan meninggalkan Negeri ini. Madinah Dan Makkah, dua Kota suci Islam yang menyambut seluruh umat Islam Dan menawarkan kenyamanan baik secara spiritual maupun physically.
Aku tiba di bandara sekitar pukul 2 siang sementara jadwal pesawatku adalah pukul stgh5. Saat menunggu di ruang tunggu bandara internasional King Abdul Azis, aku melihat fenomena yang ganjil di sini. Ketika aku berangkat menggunakan royal Brunei, hanya ada 2 wanita diantara 6 pramugara on board. Saat itu aku melihat hal yang sama pada Cabin crew lion air dan Garuda Indonesia. 2 diantara sekian banyak pramugara. Hipotesaku sederhana, saat di Madinah, makkah, Jeddah aku tidak menemukan wanita bekerja atau berkeliaran di jalan (terutama di dua kota terakhir). Di Madinah, wanita yang bekerja adalah pedagang kaki lima dan mereka bukan penduduk asli. Seluruh toko dijaga oleh laki-laki, begitu juga seluruh petugas hotel. Sementara di Jeddah dan mekkah, aku melihat ada cabang bank yang mengkhususkan diri: man branch, woman branch. Selain itu juga fenomena dilarangnya wanita Arab untuk menyetir. Aku menyimpulkan, sepertinya fenomena sedikitnya pramugari adalah karena peraturan dari Pemerintah untuk penerbangan dari dan menuju ke Arab. Menarik ya!




Wait, mungkin dari Catatan perjalanan selama umroh ku, tidak kuceritakan tentang my spiritual journey di sana. Well, sebenarnya a lot! I love in there! Cliche, but yes disana aku menjadi lebih dekat dengan Allah, closer than ever. Aku mengingat dosa2ku selama Ini (and not proud of that) dan aku Lebih bertanggung jawab atas Hal buruk yang tubuh, pikiran dan hatiku akan lakukan selama disana. Yes poor me, karena aku baru bisa merasakan hal itu dengan harus menempuh ratusan ribu kilometer perjalanan. Tapi it is the truth, I won't be ever the same, I always want to go there again. 





Dan jika kita tak bisa melihatnya secara kasat mata mengapa Makkah Dan Madinah menjadi kota suci, namun hati kita bisa langsung merasakannya karena banyak keajaiban atau kalau tidak suka kita bisa menyebutnya 'kebetulan' (which meant to be) Terjadi di sana. Feels like home for my spirit. Bukti nyata adalah kita akan sangat mudah menjadi saudara dengan sesama kaum muslimin di sana, Tak hanya Bagi yang senegara, tapi lintas negara, karena kita menyayangi saudara qta simply karena Allah. Aku bertemu dengan banyak saudara baruku, bahkan menemukan dua kakak angkat disana ;)


Oh ya, Overall berikut barang2 yang must to bring saat melakukan perjalanan umroh bagi kaum wanita;

1. Kacamata hitam, bukan untuk gaya, but trust me matahari di arab sangat terik Dan dapat menyakiti mata kita secara langsung. Saat aku lupa memakai kaca mata, mataku terus menangis karena cahaya matahari.


2. Topi, sekali lagi untuk melindungi Dari teriknya matahari.


3. Lipbalm, bukan untuk kecantikan namun untuk kesehatan bibirmu


4. Hand body, kulitku langsung kayak kulit ular ketika aku 'hanya' memakai handbody jarang2


5. Kamera, no need explanation but once again beware when you are in nabawi mosque. pada hari terakhir aku di madinah, aku mendapati orang yang dibawa ke kantor polisi karena dia nekat membawa masuk kamera di masjid nabawi dan memotret2 di dalam masjid. I am strongly not recommended!


6. Bring rupiah, in case you run out your real, actually the rate is better in Saudi than in Indonesia. Most shops accept your rupiah, forget your any payment cards.


7. strong spf sun block, in case tidak mau menggosongkan kulitmu di sana


8. Lot of abaya clothes. Jangan yang ketat, tak perlu warna hitam semua atau putih semua! Memakai celana its okay, tapi jangan yang sangat kasual dan ketat ya,


Ok, thats all my report from my beloved spiritual journey, Saudi arabia ;).


 Mau menunaikan Haji? Mungkin bacaan ini akan membantu! link : Haji

Comments

  1. wah subhanallah mbak sangat menarik perjalanan ke Mekkahnya smga saya juga bisa sampe mekkah aamiin ^-^ aamiin Ya Rabb

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Excellent website. Plenty of useful info here. I¡¦m sending it to some friends ans additionally sharing in delicious. And certainly, thanks for your effort! partyraum Frankfurt-Oder

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts