Marriage

Masih membahas tentang "first thing first issue" di pembicaraan antara mid-twentieth human...^_______^'

Di bulan november ini aq udah menerima 1 undangan setiap minggunya..dan hebatnya smua undangan adalah berasal dari teman-teman seangkatan semasa kuliah. Entah terjadi trending event of the month ato emang lagi bulan baik, tapi mau ga mau undangan pernikahan adalah sebagai "reminder" halus buat teman-temanku yang masi melajang, terutama cewe.
Every one has to be married. Jargon itu sepertinya sudah disematkan baik-baik di dahi kebanyakan insan di dunia ini. Aq ambil posisi netral, dalam beberapa keadaan, marriage is better than single, dan sebaliknya single is the best ever moment in our life. "Moment" refer to, single adalah hanya sebuah keadaan yang tidak permanen, karena bagaimanapun juga, entah pasanganmu sesama atau berlainan jenis, jauh di lubuk hati paling dalam everyone wondering how it feels to be married.

One of my friend, selalu muram wajahnya jika melihat undangan, bukan karena tidak ikut bahagia, tapi dia tidak suka bagian "reminder" yang mengatakan "honey, hurry up get married,before you got expired" hahaha...
Malahan ada salah satu sahabatku yang benci dengan rutinitias "piala bergilir" yang dibagikan setiap ada salah satu anggota dari komite piala bergilir itu menikah. "Emangnya mereka ga mikirin apa gimana perasaan orang yang namanya tertulis di paling akhir di piala itu" Aku sih setujua aja basicnya, tapi tergantung orangnya juga karena salah satu sobatku yang laen saat itu langsung nyeletuk " Aku mau namaku tertulis terakhir di situ karena berarti aku yang akan memiliki piala itu sampai akhir" Aq juga setuju dengan temanku yang satu itu *plin-plan

bagi sebagian orang, pernikahan adalah race...temanku yang menikah paling awal, merasa menang banget karena namanya yang pertama terukir di piala bergilir (fyi, aku bakal dapat 3 piala bergilir dari 3 kelompok berbeda...hebat bagaimana perasaanku!).
dan salah satu sangat panik ketika dia merasa 'kalah' karena sang adik mau menikah duluan...

Banyak sudut pandang yang bisa aku lihat dari sebuah "pernikahan". Untuk usiaku saat ini, i'm not in the rush to get married. why?karena aq punya mimpi yang hanya bisa aku wujudkan tanpa rasa bersalah kalau aku belum menikah.
I'm not settled my self yet, masih banyak bisnis dengan diriku sendiri yang belum aku tuntaskan, sebagai konsekuensi dari pilihanku adalah
1. harus betah jika setiap saat ditanya "Kapan nikah?"
2. Mencari-cari arti sendiri ketika teman mulai bercerita 'olahraga semalam'
3. harus bisa menahan rasa iri ketika teman bercerita "suamiku romantis banget"
4. Harus bersyukur dan mencintai guling ku apa adanya, walau dia tak bergerak dan tak berbicara (beberapa teman bilang apa yang paling indah dari menikah adalah mendapat guling hidup).
5. Harus bisa memeluk diri sendiri ketika 'down'
6. Berfikir bahwa undangan bukanlah reminder countdown timerku, melainkan hanya sebuah berita bahagia dari teman yang masih peduli padaku...
that's all.
Marriage isn't race
Marriage isn't something u will get in a rush :)

Comments

  1. Nice post :) .Banyak hal lain yang bisa dilakukan dalam hidup yang singkat ini.Tapi jangan sampai terlena dan melupakan kodrat sebagai manusia yang diciptakan untuk hidup berpasangan :).

    ReplyDelete
  2. yup, agreed...:)
    that's why aku di atas bilang single is just a moment :D everyone should get married :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts