The 5 Most Magnificent City in Europe (that you should visit first)




Sebagai penduduk Indonesia dengan kecantikan alam yang luar biasa, sedikit banyak turut mempengaruhi kita untuk memilih destinasi wisata yang sama sekali berbeda dengan tanah dimana kita tinggal. Dari Salju, Fall Foliage hingga warisan sejarah yang berbentuk arsitektur bangunan atau lansekap lainnya, merupakan hal-hal yang mungkin menjadi pertimbangan kita untuk memilih destinasi ke luar negeri.

Benua Eropa adalah salah satu tanah yang menawarkan tujuan wisata yang sama sekali berbeda dengan Indonesia, dari iklim, budaya dan yang paling mencolok adalah warisan arsitektur yang masih sangat dilestarikan dan dijaga dari beberapa abad yang lalu.

Hampir seluruh kota di Eropa, memiliki salah satu sudut di kotanya yang disebut dengan kota tua, atau Alstadt dalam bahasa Jerman. Biasanya kota tua tersebut dijaga keasliannya, bahkan dalam beberapa kasus kota tersebut hancur karena perang (WWI/WWII), pemerintah setempat berusaha menyelamatkan reruntuhan bangunan dan melakukan restorasi.

Mengingat hampir seluruh kota di Eropa memiliki kota tua, pertanyaan berikutnya adalah kota mana yang memiliki pemandangan dan ambience yang paling breathtaking dimana pengunjung dapat merasakan identitas kota, sejarah dan yang paling penting keindahan yang distinguished ?

Kita mengenal Paris karena Eifel, Roma karena colloseum namun menurut saya, dalam mempertimbangkan kepergian kita tidak serta merta karena satu tujuan wisata saja. Kalo saya pribadi, saya ingin berkeliling kota dalam 1-2 hari dan mendapatkan seluruh paket, museum, landmark, atau keunikan kondisi alam seperti kanal atau laut.

Beberapa kota di Eropa yang pernah saya kunjungi, secara pribadi menurut saya sangat 'berbeda' dari suasana dan complete package yang ditawarkan. Bahkan, beberapa kota bisa dibilang underrated karena popularitasnya jauh di bawah kota terkenal lainnya seperti Paris atau Barcelona. Berikut, saya pilihkan 5 kota paling 'Distinguished' dan 'Magnificent' diantara kota-kota lain di Eropa.

 
5. Santorini, Greece
Aegean Sea dari Balkon Penginapan

Pulau Santorini di Yunani memiliki keindahan khas pemukiman di pinggiran laut Aegean. Pada salah satu kotanya yang berada di punggung bukit, Oia, bermukim penduduk dalam rumah gua (yang sudah sangat modern tentu) berwarna putih biru  dan menghadap langsung ke laut. Perumahan tersebut berderet dari garis pantai yang pendek hingga jauh ke atas bukit dan dihubungkan oleh tangga-tangga sempit dan cantik diantara rumah-rumah.

Kecantikan kota ini sudah sangat mendunia, bahkan selalu dijadikan wallpaper dalam video-video yang mendefinisikan surga di atas dunia. Saking picturesque-nya, banyak pasangan yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat melangsungkan pernikahan atau pre-wedding.

Selain kota ini berada di punggung bukit, keunikan lainnya adalah bentuk arsitektur rumah-rumah itu sendiri. Rumah-rumah ini cenderung memiliki ceiling yang pendek dan sempit namun demikian memiliki kelembapan yang tinggi sehingga saat musim panas, penghuni tidak akan merasakan kepanasan.

Kota yang memang mengandalkan pariwisata sebagai mata pencaharian penduduknya ini akan sangat ramai pada saat musim panas. Seluruh restoran dan hotel, maupun eksursi buka total pada saat summer, namun konsekuensinya jalanan kecil tersebut juga akan dipenuhi oleh turis. Oleh karena itu, saya menyarankan untuk datang pada saat musim semi dimana hotel rate cenderung lebih murah dan jalanan kosong dari turis. Hanya konsekuensinya, tidak banyak restoran atau ekskursi yang buka.

Warna Warni cantik Rumah 'Gua' di Oia

Adapun berikut beberapa informasi dasar tentang Santorini:
  1. Mata Uang : EUR
  2.  How to get there : Setiap harinya, terdapat pesawat dari Athena ke Fira (Ibu kota Santorini) dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam. Dari Bandara Fira ke Oia, terdapat pre-booked shuttle car dengan kisaran harga EUR 15-30 one way dan waktu tempuh sekitar setengah jam.
  3.  Where to Stay :  Genesis Cave House dengan harga yang relatif murah dan service owner yang luar biasa.
  4.  Rata-rata harga makanan : 7-15 EUR untuk pizza/pasta
  5.  Rata-rata harga hotel setara bintang 3 : di atas EUR 100 (low season)
  6.  Where to go : Sunset point di dekat Blue Dome Church
  7.  Suggested duration to stay : 2-3 hari

Untuk detail lengkap mengenai point of interest Santorini, silahkan mengunjungi link berikut.



4.Venice, Italy
Deretan Bangunan Cantik di Venice

Pembangunan Kota Venice dimulai pada abad 5 pada sekitar ratusan pulau kecil yang dihubungkan oleh canal-canal besar maupun sempit. Hampir seluruh bangunan di kota Venice dirancang oleh seniman-seniman besar seperti Giorgione, Titian, Tintoretto, Veronese dan lain-lain. Terkenal dengan gaya architecture Gothic, sepanjang pertumbuhannya beberapa gedung dibangun dengan gaya renaissance dan baroque.

Apa yang membuat Venice sangat unik selain kecantikan bangunan-bangunannya adalah bagaimana manusia beradaptasi baik dengan ekosistemnya sejak awal peradaban. Bangunan-bangunan dibangun di atas canal sedemikian rupa hingga menyerupai bangunan yang mengapung diatas air.

Sampai dengan saat ini, bangunan yang ada di kota Venice masih dijaga keasliannya dan mayoritas transportasi di kota ini menggunakan boat. Menariknya, meskipun dibangun sejak abad 5 di atas air, bangunan-bangunan tersebut masih kokoh berdiri sampai sekarang. Bahkan ketika banjir besar melandapun.

Mengitari kota ini sepenuhnya, cukup bermodal jalan kaki dan Day pass untuk mengendarai boat ferry. Perjalanan mengelilingi kota ini dapat dimulai dengan naik ke atas ferry dari ujung halte sampai kembali lagi, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki mengelilingi pulau-pulau kecil tersebut.

Sama dengan Santorini, kota ini sudah sangat touristy. Di sepanjang jalan, beberapa bangunan telah beralih fungsi menjadi pertokoan dan restoran. Sesekali, berhenti sejenak untuk menyantap pasta atau gelatto yang menurut saya-tidak terlalu mahal untuk ukuran makan siang di benua biru.

Menyusuri lorong-lorong sempit diantara 4/5 storey building, menyeberang jembatan kecil dan berujung pada plaza yang dilengkapi dengan air mancur di tengah-tengah adalah salah satu hal yang paling menarik dari kota ini.Plus, menyusuri lorong-lorong canal menggunakan perahu-perahu cantik (yang cukup mahal sekitar EUR70) sambil of course berfoto_adalah salah satu hal yang tidak bisa kita lewatkan untuk diupload di instagram.

Adapun berikut beberapa informasi dasar tentang Venice:
  1. Mata Uang : EUR
  2.  How to get there : Venice dapat diakses darimanapun. Kota-kota besar di Italy memiliki jallur bus atau pesawat. Dari bandara  Venice ke kota utama dapat ditempuh melalui bus umum yang juga dicover oleh Day Pass sekitar 30 menit. 
  3.  Where to Stay : Hotel di dekat bandara Venice dengan harga relatif jauh lebih murah seperti Best Western Titian Inn
  4.  Rata-rata harga makanan : 5-8 EUR untuk pizza/pasta
  5.  Rata-rata harga hotel setara bintang 3 : di atas EUR 60-80 (low season)
  6.  Where to go : Everywhere in this island
  7.  Suggested duration to stay : 1-2 days 
  8. Additional Tips:  Jangan lupa beli Day Pass Venezia Unica untuk dapat mengendarai public transport unlimited. Beli melalui web ini kemudian untuk collection dapat dilakukan pada tourist information atau vending machine yang tersebar di Venice.
Gereja Utama di Venice



3. Stockholm, Sweden

Stockholm view dari Jembatan
Stockholm! Saya berani bertaruh bahwa kota ini akan sangat jarang berada di bucket list para traveller. Ya, Stockholm berada di kawasan negara-negara Nordic yang akan membawa konsekuensi pada mahalnya akomodasi dan transportasi di kota ini. Namun, menurut saya pribadi sangat sayang mencoret kota ini dari bucket list tanpa mencobanya terlebih dahulu.

Swedia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau kecil yang dihubungkan oleh laut Baltik. Stockholm, berada tepat di pinggir pulau terbesar yang terhubung dengan pulau-pulau kecil lainnya.

Tepat di selatan Kota Stockholm, terdapat pulau kecil dengan kota tua yang disebut dengan Gamla Stan. Gamla Stan sendiri merupakam magnet utama dari kota Stockholm, bersama dengan Royal Palace yang sampai dengan saat ini masih digunakan oleh keluarga kerajaan.

Sejarah pembangunan Gamla Stan sendiri dimulai pada abad 13. Gamla Stan dipengaruhi gaya arsitektur negara Jerman bagian utara dan sempat dihancurkan setelah Perang Dunia kedua, kini tersisa sekitar 370 bangunan yang masih dilestarikan sampai dengan saat ini. Hal yang paling menarik dari Gamla Stan sendiri adalah kota ini dikelilingi oleh lautan dan bangunan warna-warni yang membawa pengunjungnya ke suasana abad 13.
Gamla Stan by Walk

Tidak hanya kota tua, Stockholm juga sangat indah jika dilihat dari sisi laut/danau maupun bukit-bukit tinggi. Sama halnya dengan sebagian besar kota lain di Eropa, hampir tidak ada high rise building yang dapat menghalangi view kota kecuali, tower tertinggi di gereja-gereja.

Selain dari struktur kotanya, Swedia sangat bangga dengan sosio-culturalnya. Sebagai salah satu negara yang menjadi tonggak bangkitnya arsitektur khas skandinavia yang terkenal karena kepraktisan dan modernitasnya, Ya Stockholm dibangun dengan khas skandinavia.

Setelah perang dunia kedua, Swedia diserang oleh kemiskinan dan tingginya tingkat pengangguran. Namun pemerintah tidak tinggal diam dengan menyediakan perumahan yang layak bagi penduduknya. Apartemen-apartemen dibangun secara massiv namun tanpa mengabaikan faktor kebahagiaan penduduknya. Sebagian besar apartemen dibangun ke arah laut, dengan teras pada setiap unitnya dan yang sangat khas adalah jendela/pintu kaca lebar untuk memberikan efek lapang pada apartemennya.

Ya, selain pemandangannya yang sangat luar biasa, Stockholm adalah kota yang memiliki identitas dengan kuat. Pembangunan kota sangat terarah dan warganya sangat mencintai kotanya. Stockholm juga memiliki puluhan museum yang memiliki tema yang sangat berbeda-beda.Mengingat hampir semua hal di sini pretty much expensive, tourism Swedia menyediakan Stockholm Pass yang menurut saya merupakan best deal untuk mengcover transportasi dan point of attractions.

Well, saya akan menceritakan detail tentang Stockholm pada post berikutnya. Namun berikut informasi singkat tentang Stockholm:
  1. Mata Uang :Swedian Krona (SEK)
  2.  How to get there : Stockholm dapat dicapai dengan Kereta Cepat dari Bandara International Sweden dengan waktu tempuh 20 menit dengan harga sekitar SEK 280 (IDR 470k) one way, Taxi selama 1/2 jam sekitar SEK 450-600 (IDR 750k up), atau Bus sekitar 1 jam.
  3.  Where to Stay : Hotel di pusat kota Stockholm (Best Western and Hotel)
  4.  Rata-rata harga makanan : SEK 90-110 untuk salad, sandwhich (non fast food)
  5.  Rata-rata harga hotel setara bintang 3 : di atas SEK 1800-2000 (high season)
  6.  Where to go : Gamla Stan, Vasa Museet, Nordic Museet, Open Air Museum, Tour Under the Bridge, ABBA Museum, Fotografiska Museum.
  7.  Suggested duration to stay : 2-3 days 
  8. Additional Tips: Stockholm Pass hampir mengcover seluruh admission fee Museum di Stockholm (kecuali ABBA Museum) berikut juga tour dengan Hop on Hop off, Panoramic tour dan lusinan tour melalui Boat.


2. Amsterdam, Holland

Canal Houses di Amsterdam

Jika saya boleh menyebut, Amsterdam merupakan most vibrant city yang pernah saya temui. Pada saat high season, kota ini dipenuhi dengan turis dari pagi sampai dengan malam ditambah dengan tingginya volume pengendara sepeda.

Awal pembangunan kota Amsterdam di mulai di abad ke 13 yang berpusat pada central Dam. Kemudian, dari dam tersebut mulai dibangun kanal-kanal dan mulai tumbuh pemukiman-pemukiman sejalan dengan berkembangnya perikanan dan perdagangan.

Dulunya, bangunan-bangunan di kota Amsterdam dibangun dari kayu kecuali untuk bangunan gereja yang terbuat dari batu. Kemudian terjadi kebakaran besar sehingga pemerintah lokal melarang penggunaan kayu untuk pembangunan. Sejak saat itu, pembangunan menggunakan batu bata diperkenalkan di abad 17 dan dimulailah periode Dutch Renaissance.

Jika diperhatikan secara seksama, bangunan-bangunan di sepanjang kanal memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan bangunan-bangunan lain di kota-kota lain di Eropa. Sejak jaman golden age, ketika penduduk Amsterdam semakin padat dan makmur, mereka membangun rumah-rumah kurus dengan 3-4 lantai yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus tempat kerja/warehouse.

Untuk menelisik lebih lanjut tipe canal house di Amsterdam bisa sekaligus mengunjungi Anne Frank House sambil sekaligus merasakan bagaimana Anne Frank bersembunyi di ruangan sempit selama Perang Dunia kedua.

Selain berjalan-jalan endlessly di kota Amsterdam, pengunjung secara involuntary akan dengan mudah mampir ke toko-toko souvenir, pop-up store dan restoran/cafe di sepanjang jalan. Salah satu makanan yang sangat terkenal di Amsterdam adalah kentang goreng dan ikan Herring.

Saat memasuki pukul 18.00, banyak toko yang sudah mulai tutup namun demikian aktivitas kota ini belum berakhir. Di salah satu jalan sempit, terdapat red district dimana banyak wanita-wanita cantik dengan baju minimalis terpajang di etalase sambil menggoda para pengunjung. Pada saat summer, red district ini dipenuhi pengunjung yang mayoritas hanya berniat untuk ingin tahu daripada bertransaksi.

And Did I tell you that Amsterdam is very vibrant city? Karena disini adalah kota yang sangat menjunjung kebebasan individu sehingga cannabis (baca: ganja) dijual secara bebas dalam berbagai macam bentuk.

Well, sebagai kesimpulan, sama dengan Venice, Amsterdam merupakan kota berbasis kanal namun dengan bentuk yang sama sekali berbeda. Jika Venice seperti kota mengapung, Amsterdam memiliki deretan canal house yang tidak ditemui di kota-kota lain di dunia. Selain itu, kebebasan individu merupakan identitas kuat dari kota ini. 
  1. Mata Uang :EUR
  2.  How to get there : Amsterdam dapat ditempuh sekitar 1/2 jam via trem dari stasiun Amsterdam Sloterdijk atau Bandara Schipol. 
  3.  Where to Stay : Hotel di stasiun Amsterdam Sloterdijk atau Bandara Schipol
  4.  Rata-rata harga makanan : EUR 5-8 (french fries, pasta)
  5.  Rata-rata harga hotel setara bintang 3 : EUR 180-200 (high season)
  6.  Where to go : Anne Frank Museum, Zaanse Schans, Red District
  7.  Suggested duration to stay : 2-3 days 
  8. Additional Tips: Rata-rata harga tiket bus atau tram jarak dekat sekitar EUR0.5-3, sementara di pusat kota Amsterdam dapat ditempuh dengan jalan kaki. 
Zaanse Schans, setengah jam dari Amsterdam untuk melihat Kincir Angin




1. Prague, Czech Republic

Prague Bridges

Satu-satunya alasan bagaimana Prague menjadi kota terindah di Eropa yang pernah saya kunjungi adalah karena bagaimana kota ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam di hati saya.

Prague, kota yang dibangun dengan pengaruh kuat gaya arsitektur Gothic ini memiliki ribuan bangunan cantik dari jembatan, gereja, rumah, jalan hingga yang paling ikonik adalah Prague Castle.Ratusan bangunan tua dan cantik ini berada di kota tua Prague atau yang biasa disebut Mala Strana. Di kota tua tersebut, kita bisa berjalan-jalan diantara cobble stone sambil mengagumi satu per satu bangunan yang ada di sana. Dari pertama kali menjejakkan kaki di atas jembatan gothik tertua Karluv Most yang melintasi sungai Vltava, langsung kita melihat bangunan-bangunan cantik menyembul seolah satu per satu berusaha memamerkan diri untuk minta dipuji.  Dari Watch Tower di ujung jembatan, deretan patung-patung dari abad 13, iconic green dome dari Gereja hingga di puncak terdapat salah satu castle terbesar (dan terindah) yang ada di Eropa yaitu Prague Castle.

Saat berjalan-jalan di old town, sesaat biarkan diri kita tersesat diantara lorong hingga secara tak sengaja menemukan taman besar dibalik gerbang tinggi yang tersembunyi.

Mungkin alasan mengapa Prague sangat indah adalah betapa besarnya area kota tua kota ini. Bahkan, jika ingin sesaat mampir ke museum salah satu penulis besar Ceko, Franz kafka dan membaca bagaimana perasaan ia terhadap kota Prague, maka sesaat kita akan merasakan hal yang sama karena di sana kita akan benar-benar merasakan bagaimana hidup berjalan berabad-abad yang lalu, seolah ada time capsule yang membawa kita ke masa lalu.

Tangga curam dari arah Prague Castle dengan view kota

Hal lain yang sangat menarik dari kota Prague adalah betapa murahnya biaya akomodasi, transportasi dan konsumsi di kota ini! Untuk detail mengenai Prague dapat mengunjungi link berikut.

Adapun berikut informasi tambahan tentang kota Prague:
  1. Mata Uang : CZK (Czech Koruna)
  2.  How to get there : Ceko berbatasan dengan negara German. Menuju Prague bisa ditempuh via bus/ kereta dari kota-kota negara Jerman.
  3.  Where to Stay : Hotel di sekitar sungai Vltava (Charles Bridge Palace)
  4.  Rata-rata harga makanan : EUR 3-8 (fast food/ pizza)
  5.  Rata-rata harga hotel setara bintang 3 : EUR 60-80 (low season)
  6.  Where to go : Mala Strana, Prague Castle
  7.  Suggested duration to stay : 2-3 days 
  8. Additional Tips: Sebelum menukar uang di Money changer, tanyakan dahulu apakah terdapat commission fee. Beberapa money changer tidak mengenakan commission fee. Taxi/ Uber fare di negara ini juga relatif murah.

Well, menurut saya 5 kota besar di benua Eropa tersebut adalah yang paling distinguished dan memiliki identitas kuat dibanding kota-kota lainnya. Jika boleh menambahkan, kota nomor 6 adalah Salzburg karena ini.
Next time, saya akan mengulas 5 kota dengan pemandangan alam terbaik di Europe!
See you at my next post!
***
Rule of Thumb in Europe
1. They use dry toilet, like everywhere!
2.  Most toilet tissue is meant to be drowned in the toilet. Don't throw it in the garbage bin,
3. Most tap water in Europe Countries are drinkable,
4. Water in the bottle are more expensive that coke, bring your own bottle and fill it from the public faucet,
5. Many rest room in public area (mall, restaurant) need to be paid to access (range EUR 0.5 up to EUR 1),
6. Most shops are ready for tax refund form, ask for them first-they don't usually inform it an advance, 
7. Several Countries didn't check every ticket on the train/ bus, yet it is mandatory to buy ticket unless you want to be fined big time,
8. Most Countries need your credit card pin in term of payment,
9. I will add anything else when I remember it later!





Comments

Popular Posts