Hong Kong, Kota yang terjebak diantara bukit dan laut

Hong Kong dari Sky Terrace View
Hong Kong, Hal pertama yang kita dengar  tentang Hong Kong adalah surga belanja bagi para penyuka fashion dan surga elektronik murah. Hong Kong juga starting point yang strategis untuk menyeberang menuju Macau- las vegas asia atau Shenzhen tempat dimana semua produk made in china diobral murah di sini.

Hong kong adalah daerah administratif khusus dari Republik Rakyat China, meskipun memiliki bentuk bendera yang berbeda, namun Hong Kong masih wilayah China.
Meskipun masih dibawah RRC, namun Hong Kong memiliki hak Otonomi yang luas baik dari sistem pemerintahan, hukum, administrasi, mata uang, bea cukai, immigrasi, dll. Hanya dua bidang yang mengikuti peraturan RRC yaitu yang terkait dengan pertahanan dan hubungan diplomatic.

Kepala pemerintahan di hong kong disebut Chief executive officer (CEO), ya sedikit menggelitik memang ketika kepala pemerintahan disebut seperti panggilan untuk pucuk tertinggi perusahaan. Berdasarkan info dari seorang teman yang telah tinggal cukup lama di Hong Kong, gaji CEO Hong Kong masih dibawah gaji CEO otoritas moneter hong kong yang disebut Hong Kong Monetary Authority atau HKMA. Bisa diasumsikan bahwa peran penting pemegang kebijakan moneter bisa melebihi peran dari seorang CEO Hong Kong. Hmm...Ada yang tertarik?

Jembatan yang menghubungkan antar pulau di Hong Kong
Hal yang unik lainnya adalah ketika mata uang Hong Kong diterbitkan oleh bank swasta di Hong Kong yaitu HSBC dan Standart Chartered Bank (Inggris). Bank Sentral, dalam hal ini dipegang oleh HKMA, tidak mengeluarkan mata uang, namun hanya mengatur kebijakan peredaran uang.
Secara geografis, hong kong merupakan negara bagian yang unik. Hong kong terdiri dari 3 pulau yaitu Hong Kong, Lantau Dan Kowloon. Kepulauan kecil tersebut juga dikepung oleh selat-selat yang bisa di hubungkan dengan fery, Dan jika tidak ingin melewati Jalur laut, bisa ditempuh melalui Jalur darat melalui jembatan atau terowongan, dan melalui MTR yaitu Jalur kereta api bawah tanah milik pemerintah China. Jangan dibayangkan penyeberangan antar pulau membutuhkan banyak waktu atau effort seperti penyeberangan gilimanuk-ketapang. Bahkan ketika mengendarai Mass Transit Railway (MTR), kita tidak akan sadar telah menyeberangi pulau.

Meskipun banyak dikepung laut, hong kong juga dikepung oleh banyak bukit sehingga landscape hong kong menjadi berwarna hijau dan biru. Magnificient!
Surga Pariwisata Dan Fashion
Keluar Dari Hong kong International Airport (HKIA) yang ada di kepulauan Lantau, object wisata terdekat adalah Tung Chung, sebuah factory outlet branded item yang dihargai jauh di bawah pasar. Barangnya?memang sedikit 'Telat' mungkin 1 season daripada yang Ada di downtown. Bagi panggila Barang branded murah. Belanja di tempat Ini sangat worth it.
Di dekat Tung Chung, juga terdapat object wisata cable car dengan rute mengelilingi hong kong dari pemandangan atas selama setengah jam. Kebetulan aku tidak punya waktu ke sana, dan hanya mendapatkan cerita dari teman-teman yang pergi ke sana sehingga tidak bisa menceritakan detailnya.
Jalur Trem menuju ke The Peak

Di kepulauan Hong kong, yang merupakan pusat dari Hong kong, kita bisa menemukan banyak pusat keuangan,perkantoran, bahkan KJRI juga berada di sini.  Object wisata di pulau ini yang paling terkenal adalah the peak. The peak merupakan puncak tertinggi yang Ada di hong kong, di sana kita bisa melihat hong kong 360 derajat, Dari harbour, pegunungan, skycrappers, Dan kuil-kuil yang Ada di hong kong. Perjalanan menuju the peak bisa ditempuh dengan menggunakan tram, double-deck bus atau taxi. Kebetulan aku mencoba menggunakan tram dari tram station yang Ada di hong kong park. Untuk ticket terusan return tram Dan the peak sky terrace seharga HKD 65 (1 HKD : 0.77 USD : 1250 IDR), Bagi yang ingin pergi ke museum patung lilin Madame Tussaud yang juga terletak di the peak, ticket terusan bisa di beli seharga HKD 220.

Titik keramaian Causeway Bay

Untuk pusat perbelanjaan di kepulauan hong kong, wajib mengunjungi causeway bay. Di sana terdapat pusat perbelanjaan Sogo Dan Times Square. Selain itu juga terdapat pusat toko Merek amerika idola para cewek, forever 21 dengan harga yang jauh Lebih murah dengan yang ada di Indonesia, Bossini, Dan G2000. Causeway bay merupakan spot yang sangat padat dengan berjubel manusia terhipnotis oleh Barang-Barang yang dijual di sana. Bagi yang tidak menyukai belanja, berdiri di sudut jalan dengan memandangi orang-orang hong kong yang sangat stylish berlalu-lalang, cukup memberikan supply vitamin A.

Bergeser dari Hong kong island, kita bisa mengunjungi Kowloon island dengan pusat pariwisata Nya adalah ladies market Dan argyle street. Untuk menuju ke sana, kita bisa mengendarai MTR dengan Tanda warna merah yaitu Jalur central- tsuen wan Dan turun di Mong KoK. Dari Mong Kok, kita bisa memilih apakah pergi ke ladies market yang juga berdekatan dengan Langham Place Shopping Mall Dimana merk-merk camper, H&M, Elle, Levi's, Minka dan GAP berada.
Bersama Mahasiswa Indo di Hong Kong di depan Ladies Market
Berbeda dengan shopping center lainnya, ladies market berupa jalanan yang ditutup khusus untuk para pedagang kaki Lima (hawker) berjualan Dari pernak pernik, tas, Baju, kaos, Dan oleh2 khas hong kong. Di tempat Ini, tingkat kemahiran menawar kita diuji habis-habisan. Jangan terkecoh dengan 'gertakan' mereka ketika kita menawar terlalu murah, dengan sedikit acting 'tidak butuh', penjualnya pasti Akan kembali memanggil kita Dan berusaha merayu agar kita menambah tawaran. Well, strategi sales Dari mangga dua. Hehehe..
Untuk para remaja yang menyukai Barang- Barang Dari jepang Dan Korea, wajib mengunjungi argyle mall centre. Format mall nya hampir sama seperti ITC Kuningan (ambassador) namun dengan harga yang jauh Lebih melintir. Jangan terkecoh dengan tag harga yang ditempatkan di sana, dengan kebulatan tekad, kita bisa menawar dan mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

Hampir seluruh toko yang Ada di hong kong tutup jam 11 malam (10 malam waktu Indonesia).

Kunci Dari mengapa Barang-Barang di hongkong jauh Lebih murah dari harga di Indonesia atau Singapore adalah karena tidak berlakunya pajak bea masuk dan Barang mewah seperti halnya di Indonesia.
Suasana di dalam Lo Wu
Selesai menjelajahi tempat belanja di hong kong ( yang sebetulnya masih banyak), saatnya menyeberangi Batas negara ke Shenzhen, surga belanja yang lain, Luo Hu. Untuk menuju ke Shenzhen, kita harus apply visa on arrival china dengan membayar RMB 168 (sekitar IDR 260,000). Meskipun Hong Kong masih di bawah RRC, namun memiliki mata uang yang berbeda sebagai bentuk Otonomi Dari Hong kong.
Untuk menuju ke Shenzhen, bisa ditempuh melalui kereta, atau Jalur darat. Kebetulan aku menempuh Jalur darat dengan sewa Mobil. Uniknya Mobil yang aku sewa memiliki plat dobel yaitu plat Mobil China Dan Hong Kong sehingga sang sopir tidak Perlu apply visa. Perjalanan dari admiralty( tempat aku tinggal) ke Shenzhen ditempuh dalam waktu 1 jam. Yang Perlu diwaspadai adalah antri untuk apply visa Dan immigrasi.




Di depan Luo Ho Commercial City
Dari immigrasi, menuju ke Luo Hu hanya membutuhkan waktu tempuh selama 10 menit mobil atau 30 menit jalan kaki.
Luo Hu (baca : Lo Wu)  merupakan daerah pusat perbelanjaan grosir Dimana seluruh Barang made in china yang terkenal dengan sebutan KW, tersedia di sini. Hampir sama dengan mangga dua, semakin banyak yang kita beli, semakin banyak juga diskon yang diberikan. Aspek Kekejaman dalam menawar juga diperlukan di sini, Dan sedikit rayuan untuk para penjualnya. Jika kita diberkahi bakat menawar, Kita bisa pulang membawa troli belanjaan di sini. Sebagai contoh, di sini aku menukarkan 1500 HKD dengan 1300an RMB Dan bisa membawa pulang 1 travel bag besar berisi puluhan kaos Dan tas untuk oleh-oleh.

Transportasi yang Cepat dan Aman
Double-Deck Bus di Ocean Park Station
Transportasi di Hong Kong, terkenal dengan kenyamanan dan keamanannya, baik melalui MTR yang merupakan jalur kereta api bawah tanah, bus maupun trem. Untuk MTR,hampir mengcover seluruh wilayah yang ada di Hong Kong dan beroperasi hingga larut malam. Exit way dari masing-masing statiun langsung terhubung ke titik-titik keramaian di kota tersebut. Oleh karena itu, sebelum kita keluar dari stasiun, kita sebaiknya membaca peta dan memastikan bahwa kita keluar di exit yang benar.
Biaya transportasi di Hong Kong juga cukup terjangkau. Bagi frequent user, bisa menggunakan octopus card yang terintegrasi langsung dengan sistem bus dan trem. Bagi Mahasiswa akan didiskon untuk memiliki octopus card, dan octopus holder juga diberikan benefit diskon tertentu untuk menggunakan trem menuju the peak. Kita juga bisa menggunakan MTR express dari Central untuk menuju bandara. MTR express terintegrasi langsung dengan sistem check in di HKIA, jadi sebelum kita naik kereta, kita perlu check in dan mendaftarkan bagasi kita yang datanya akan langsung online dengan data di bandara. Namun, penumpang harus menggunakan kereta ini 1,5 jam sebelum jam keberangkatannya.
Sebagian besar MTR datang dan pergi tepat waktu dengan headway yang singkat. Ketepatan, kecepatan, kenyamanan MTR Hong Kong, menyebabkan perusahaan yang mengoperasikan MTR menjadi perusahaan mapan dan open public, bahkan dari standart rating Moodys dan S&P, standart rating mereka berada di AA. Bandingkan dengan rating Indonesia yang masih BB-.
Suasana di dalam lorong MTR
Untuk menggunakan bus, bagi yang belum terbiasa maka akan sedikit menyulitkan, karena kita harus benar-benar tahu bus mana yang lewat dan berhenti di titik tertentu. Jika MTR hanya memiliki 4 jalur utama, Bus memiliki banyak jalur. Butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk menghafal jalur Bus.

Transportasi yang ketiga adalah Trem. Tidak sefleksibel bus dan MTR, trem hanya memiliki 2 jalur dan belum mengcover seluruh wilayah Hong Kong. Trem di Hong kong merupakan satu-satunya trem tingkat yang ada di dunia. Worth to try jika kita berada di sana.

Selain transportasinya yang 'user-friendly', pedestrian di Hong Kong juga sangat dimanjakan. Pemerintah mewajibkan antar gedung saling terkoneksi 24 jam dengan sistem MTR bawah tanah. Sehingga pejalan kaki tidak perlu merasakan kepanasan, kehujanan saat berjalan dari gedung satu ke gedung lain. Sebagai contoh, saat aku tinggal di Island Shangri-La untuk menuju ke stasiun MTR terdekat Admiralty, aku perlu melewati Pacific Place-mall mewah, dan Queensway plaza baru mencapai Admiralty. Saat pagi, aku bisa melewati sambil window shopping, jika malam hari, kita bisa melihat bagaimana sunyi senyapnya mall dengan manekin-manekin yang mengamati kita.
Selain ketiga transportasi tersebut, kita bisa mengendarai taxi. Tidak perlu takut dengan tarif taxi-nya yang tinggi. Taxi di Hong Kong cukup nyaman untuk kantong terbatas seperti aku. Sebagai contoh, tarif tram dari Hong Kong Park-The peak adalah HKD 20, Taxi sebesar HKD 60. Jika kita bertiga, atau berdua, naik taxi sepertinya cukup hemat dan cepat.
Hal yang menarik dari Hong Kong adalah ketika begitu banyak Mobil mewah berkeliaran di sana. Menariknya lagi, Mobil alphard bukanlah Mobil mewah. Alphard adalah avanza di negeri kita, Mobil paling 'sederhana' yang disediakan untuk bisnis sewa Mobil. Wohoo..jangan berfikir sewa alphard juga cukup murah, harganya cukup 'gila' juga. Bagi pelancong yang ingin hemat, aku pikir MTR adalah pilihan terbaik.

Kota yang dikepung ruang terbuka hijau
Water fontain di Hong Kong Park
Selain Transportasinya yang nyaman, Hong Kong juga dikepung oleh Ruang Terbuka Hijau yang kita bisa nikmati di setiap beberapa blok. Jika dari gedung-gedung tinggi, kita bisa menikmati view perbukitan yang sangat hijau (belum ada 'vila-vila' berkeliaran di lereng bukit). namun jika kita berada di jalan, kita bisa menikmati taman kota.
Taman terdekat dari Island Shangri-La adalah Hong Kong Park. Meskipun cuaca saat itu panas, namun begitu aku melihat pepohonan dan air mancur, seketika kepenatanku hilang. Hong Kong Park juga sangat dekat dengan entrance way MTR dari arah Pacific Place. 


Sitting on Bench at afternoon, tempting!
Kolam di dalam Hong Kong Park
Saat sore hari, disana aku melihat banyak pekerja kantoran yang sedikit menghabiskan waktu sore-nya duduk di bench dan menikmati segelas kopi yang dibeli di starbucks. Tapi, sebagai informasi banyak sekali peraturan selama berada di sana, tidak boleh ada penjual kaki lima, tidak boleh membuang sampah, memberi makan ikan, menaruh sepeda di sembarang tempat, bahkan taman juga dijaga oleh polisi kota.
Di Hari Minggu, saat aku melewati Hong Kong Park, aku menemukan banyak orang yang sedang berlibur di sana sekedar menghabiskan hari mereka. Aku juga menemukan banyak tenaga kerja Indonesia sedang berkumpul dan mengobrol. Jika Hari Minggu, taman kota berubah menjadi taman rekreasi untuk keluarga :)

Hidup di Hong Kong
Mobil Mewah di Hong Kong
Salah satu Jalan di Kota Hong Kong
Mengamati bagaimana nyamannya kota Hong Kong, menggelitikku untuk bertanya kepada warga Hong Kong apakah mereka nyaman hidup di sana? Meskipun tidak bisa disebut survey, dan belum tentu mewakili, namun sedikit obrolanku membuatku memiliki gambaran bagaimana hidup di Hong Kong. 
Hidup di Hong Kong lebih bersahabat bagi mereka yang sangat miskin atau sangat kaya.


Lamborghini, BMW, Double Deck Bus
Meskipun tingkat perekonomiannya yang maju, in fact penduduk yang berada di perekonomian menengah merasa berat hidup di Hongkong. Pajak penghasilan, biaya housing, dan pendidikan  yang tinggi, membuat penduduk Hong Kong enggan untuk berkeluarga sampai akhirnya mereka telah mapan (baca:kaya). Subsidi pemerintah berlaku bagi penduduk yang sangat miskin dengan income perkapita di bawah HKD 50,000 tiap tahun (need check again). Sebagai gambaran, gaji HKD pembantu rumah tangga adalah HKD 3,900 tiap bulan atau HKD 46,800 sementara pekerja dasar sekitar HKD 9,000 atau HKD 108,000. Jadi, hanya pembantu rumah tangga yang mendapatkan subsidi pemerintah sementara pekerja dasar tidak, sementara housing di HK sekitar HKD 5,000 tiap bulan, dan pajak penghasilan sekitar 7%. 
Subsidi tersebut diberikan tidak hanya keringanan pajak penghasilan, namun juga biaya pernikahan, melahirkan, dan pendidikan anak.Bisa dibayangkan bagi mereka kaum menengah, dibutuhkan kemapanan finansial yang cukup lama untuk dapat membangun keluarga mengingat pemerintah tidak meng-cover.

Well, despite hal tersebut di atas, ketika aku mengobrol dengan mahasiswa Indonesia yang ada di Hong Kong, mereka sepakat tidak ingin kembali ke Indo, dan bekerja di Hong kong karena berbagai alasan. No judgement tentang nasionalisme, namun dunia pekerjaan yang ada di Hong Kong juga cukup menjanjikan. 

Hong Kong, memiliki universitas terbaik di Asia dan no 17 se-dunia yang menjadikan Hong Kong sebagai magnet bagi para pelajar.

Begitulah laporan Hong Kong berakhir  :)

See you at my next trip.



Comments

  1. duh jadi pengen ke hongkong sekalian nyobain wifi luar negeri +connect nih dari treepmore

    rental travel wifi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts